Senin, 10 Maret 2014

Social Volunteer Terjun ke Pemalang



Di Kecamatan Watu Kumpul, Pemalang, terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor. Ribuan kepala keluarga kehilangan harta benda dan harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. Ada 4 posko pengungsian, Pustu, Jojogan, Kali Lingsing, dan Siranti. Pada tanggal 25 Februari 2014, Social Volunteer memberangkat 4 anggotanya untuk terjun ke Pemalang. 4 anggota Social Volunteer tersebut adalah Nurul Dini Hanifa (sebagai koordinator), Troi Suryo Baskoro Joyo, Meiriza Ida W, Ismi Rofiqoh. Mereka semua angkatan 2012. Selain 4 oarang tersebut masih ada 1 oarang lagi yang ikut terjun yaitu Iin Cempak W selaku kadept Dimas HIMKA FK UNDIP. Mereka berangkat bersama dengan BEM KM UNDIP yang bekerjasama dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap). Dari BEM KM ada Arif angkatan 2013 jurusan sastra inggris FIB UNDIP. Dan dari ACT ada mas Khoir FPIK UNDIP.

Para relawan berangkat pukul 08.00 WIB dari Student Centre UNDIP, Temabalang, Semarang. Mas Khoir, Nurul Dini H, dan Meiriza Ida W berangkat bersama mobil ACT yang membawa bantuan logistik. Sedangkan Troi Suryo Baskoro Joyo, Ismi Rofiqoh, Iin Cempaka W, dan Arif berangkat menggunakan kerata. Pukul 15.30 WIB mobil ACT tiba di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah di Jojogan, Watu Kumpul, Pemalang. Pukul 16.10 WIB teman teman yang berangkat naik kereta tiba di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah di Jojogan, Watu Kumpul, Pemalang. Setelah semua nya tiba para relawan makan dan beristirahat.

Pada malam hari, para relawan briefing untuk merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan keesokan harinya. Ditengah-tengah briefing pukul 21.10, posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah Jojogan mendapat kabar bahwa ada posko pengungsian baru di jojogan dan pada malam itu para warga suatu desa mengungsikan diri ke posko pengungsian baru, akhirnya relawan Social Volunteer membantu relawan SAR Muhamdiyah yang hanya satu orang untuk mengantarkan bantuan logistik ke pengungsian baru tersebut. Para relawan mengantarkan bantuan logistik dengan berjalan kaki karena poko pengungsian tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dari posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah. Ketika para relawan tiba di posko pengungsian tersebut para pengungsi menyambut dengan gembira, selain menyalurkan bantuan logistik para relawan juga berbicag-bincang pada para pengungsi. Pukul 22.39 para relawan kembali ke posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah dan kembali melanjutkan briefing. Setelah briefing para relawan tidur di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah.

Pukul 04.40 WIB para relawan bangun dan menjalankan solat subuh. Setelah solat subuh para relawan bergantian untuk mandi. Setalah mandi para relawan memasak untuk sarapan. Pukul 08.00 WIB setelah sarapan, para relawan berangkat menuju posko pengungsian Pustu menggunakan mobil ambulance milik SAR Muhamadiyah. Setibanya di Pustu para relawan bertemu dengan bidan disana yang bernama Bu Efah untuk memperkenalkan diri dan memberitahukan kegiatan yang akan para relawan lakukan di posko pengungsian tersebut. Setalah bertemu bu Efah, para relawan memperkenalkan diri pada para pengungsi. Para pengungsi terlihat sengang, ketika para relawan datang. Kemudian para relawan memberikan penyuluhan tentang PHBS, Diare, dan cuci tangan pada para pengungsi. 

Para pengungsi sangat antusias mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh para relawan. Setelah memeberikan penyuluhan para relawan melakukan tensi pada para pengungsi. Rata-rata para pengungsi memiliki tekanan darah yang relatif rendah. Sembari melakukan tensi ada beberapa relawan yang berincang-bincang kepada para pengungsi untuk sharing-sharing. Pukul 11.00 WIB para relawan mengajak para pengungsi untuk membuat kerajinan dari kain flanel. Pada awalnya hanya sedikit ibu-ibu yang mau ikut, tapi lama-kelamaan banyak ibu-ibu yang ikut bergabung. Pukul 13.00 WIB para relawan melakukan trauma healing kepada anak-anak dengan cara mengajak mereka bermain-main. Ada beberapa permainan yang dilakukan yaitu senam chicken dance, follow me, eat bulaga, dan menggambar. Anak-anak di pengungsian tersebut sangat antusias, senang, dan terhibur. Selain bermain para relawan juga memberi reward kepada anak-anak di pengungsian tersebut. Pukul 15.45 para relawan kembali ke posko bantuan logistik SAR Muhamdiyah di Jojogan, Pemalang. Malam hari pukul 19.00 para relawan mamasak kemudian makan dan briefing untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan keesokan harinya. Setelah briefing para relawan istirahat dan tidur di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah.Setelah tiba di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah para relawan mandi kemudian memasak, makan, dan beristirahat.


       Keesokan harinya pukul 08.00 para relawan berangkat menuju posko pengunsian jojogan menggunakan mobil ambulance milik SAR Muhamdiyah. Di posko pengungsian jojogan para relawan melakukan sahring-sharing dan tensi untuk orang dewasa, membuat origami dan menggmbar untuk anak-anak, serta ikut sedikit membantu memasak di dapur umum. Pukul 12.30 para relawan kembali ke posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah naik mobil polisi. Setelah tiba di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah para relawan packing dan bersiap untuk kembali ke Semarang.  Para relawan kembali ke Semarang menggunakan kereta, karena dari jojogan ke stasiun Pemalang tidak ada transportasi, akhirnya para relawan nebeng mobil polisi yang tadi. Para relawan tiba di stasiun pemalang pukul 14.35 WIB, kemudian membeli tiket kereta, ternyata kereta ke Semarang berangkat pukul 17.30 WIB. Setelah membeli tiket para relawan makan siang kemudian solat asar kemudian menunggu kereta datang. Kereta datang terlambat pukul 18.05 WIB. Para relawan berangkat dari stasiun Pemalang pukul 18.05 WIB dan tiba di stasiun Poncol Semarang pukul 22.00 WIB. Setibanya di stasiun poncol para relawan di jemput oleh anggota Social Volunteer yang bernama Thatit Sinubawardani. 

Beberapa foto kegiatan rombongan relawan SV bersama ACT dan BEM KM


Saat membeli logistik di sebuah swalayan di Tembalan (dari kiri : mbak endah (Dimas BEM), Anggi Faizal (Ketua SV)
 danThatit Snubawardhani (Divisi Pengabsos SV))

Foto rombongan relawan pemalang sebelum keberangkatan ke pemalang bersama sahabat SV, sahabat BEM KM dan ACT
(dari kiri Iin Chempaka, Troi Suryo B, Nurul Dini H, Anggi Faisal, Ismi Rofiqoh, Meiriza Ida, Thatit S, Pak Hasan Udin (ACT), Anonim)

Pemyambutan tim relawan undip oleh posko 
tim relawan SAR Muhammadiyah


Trauma Healing Anak ; Terapi Bermain, Follow me dance di Posko Pustu



Trauma Healing ; Terapi Bermain di Posko Jojogan



Troi  Baskoro (Divisi Media SV) sedang bersiap ke
berangkat ke posko pustu


keceriaan bersama anak-anak pengungsi setelah
terapi bermain selesai di posko pustu

Pemberian hadiah pemenang Chiken Dance
(dari kiri : Meiriza Ida W (wakil ketua SV), Nurul Dini Hanifa (Devisi Media SV)
mas Puji (Tim Psikologis SAR Muhammadiyah Pusat))


Aktivitas kelompok ibu-ibu, remaja, dan anak - anak pengungsi
bersemangat membuat kerajinan dari flanel bersama tim
relawan UNDIP

Keantusiasan seorang anak pengungsi 
mengikuti lomba menggambar

Terapi Bermain, Eatbulaga bersama anak - anak pengungsi posko pustu
 dan Tim Relawan Undip

Terapi Individu bersama seorang ibu penjual aren


Keceriaan anak-anak pengungsi posko Jojogan bersama
 Tim Relawan UNDIP setelah terapi menggambar


 
Saat menumpang mobil patroli polisi ke stasiun pemalang
(Dari kiri : Mas Khoir (ACT) dan Troi Suryo B (SV)

Foto sebelum kepulangan Tim relawan UNDIP bersama 
relawan lain di Basecamp SAR Muhammadiyah


Saat menunggu kereta pemalang-poncol (semarang) selama 4 jam
(dari kiri : Iin Chempaka (Kadept Dimas Himka), Ismi (SV), 
Meiriza Ida (SV)Troi (SV), Mas Arief (PSDM BEM KM))

Terimakasih telah membaca kisah kami :)
SV ? SIAP SIAGA !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar