Di
Kecamatan Watu Kumpul, Pemalang, terjadi bencana banjir bandang dan tanah
longsor. Ribuan kepala keluarga kehilangan harta benda dan harus diungsikan ke
tempat yang lebih aman. Ada 4 posko pengungsian, Pustu, Jojogan, Kali Lingsing,
dan Siranti. Pada tanggal 25 Februari 2014, Social Volunteer memberangkat 4
anggotanya untuk terjun ke Pemalang. 4 anggota Social Volunteer tersebut adalah
Nurul Dini Hanifa (sebagai koordinator), Troi Suryo Baskoro Joyo, Meiriza Ida
W, Ismi Rofiqoh. Mereka semua angkatan 2012. Selain 4 oarang tersebut masih ada
1 oarang lagi yang ikut terjun yaitu Iin Cempak W selaku kadept Dimas HIMKA FK
UNDIP. Mereka berangkat bersama dengan BEM KM UNDIP yang bekerjasama dengan ACT
(Aksi Cepat Tanggap). Dari BEM KM ada Arif angkatan 2013 jurusan sastra inggris
FIB UNDIP. Dan dari ACT ada mas Khoir FPIK UNDIP.
Para relawan berangkat pukul 08.00 WIB
dari Student Centre UNDIP, Temabalang, Semarang. Mas Khoir, Nurul Dini H, dan
Meiriza Ida W berangkat bersama mobil ACT yang membawa bantuan logistik.
Sedangkan Troi Suryo Baskoro Joyo, Ismi Rofiqoh, Iin Cempaka W, dan Arif
berangkat menggunakan kerata. Pukul 15.30 WIB mobil ACT tiba di posko bantuan
logistik SAR Muhamadiyah di Jojogan, Watu Kumpul, Pemalang. Pukul 16.10 WIB
teman teman yang berangkat naik kereta tiba di posko bantuan logistik SAR
Muhamadiyah di Jojogan, Watu Kumpul, Pemalang. Setelah semua nya tiba para
relawan makan dan beristirahat.
Pada malam hari, para relawan briefing
untuk merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan keesokan harinya.
Ditengah-tengah briefing pukul 21.10, posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah
Jojogan mendapat kabar bahwa ada posko pengungsian baru di jojogan dan pada
malam itu para warga suatu desa mengungsikan diri ke posko pengungsian baru,
akhirnya relawan Social Volunteer membantu relawan SAR Muhamdiyah yang hanya
satu orang untuk mengantarkan bantuan logistik ke pengungsian baru tersebut. Para
relawan mengantarkan bantuan logistik dengan berjalan kaki karena poko pengungsian
tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dari posko bantuan logistik SAR
Muhamadiyah. Ketika para relawan tiba di posko pengungsian tersebut para
pengungsi menyambut dengan gembira, selain menyalurkan bantuan logistik para
relawan juga berbicag-bincang pada para pengungsi. Pukul 22.39 para relawan
kembali ke posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah dan kembali melanjutkan
briefing. Setelah briefing para relawan tidur di posko bantuan logistik SAR
Muhamadiyah.
Pukul 04.40 WIB para relawan bangun dan
menjalankan solat subuh. Setelah solat subuh para relawan bergantian untuk
mandi. Setalah mandi para relawan memasak untuk sarapan. Pukul 08.00 WIB
setelah sarapan, para relawan berangkat menuju posko pengungsian Pustu
menggunakan mobil ambulance milik SAR Muhamadiyah. Setibanya di Pustu para
relawan bertemu dengan bidan disana yang bernama Bu Efah untuk memperkenalkan
diri dan memberitahukan kegiatan yang akan para relawan lakukan di posko
pengungsian tersebut. Setalah bertemu bu Efah, para relawan memperkenalkan diri
pada para pengungsi. Para pengungsi terlihat sengang, ketika para relawan
datang. Kemudian para relawan memberikan penyuluhan tentang PHBS, Diare, dan
cuci tangan pada para pengungsi.
Para pengungsi sangat antusias mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh para relawan. Setelah memeberikan penyuluhan para relawan melakukan tensi pada para pengungsi. Rata-rata para pengungsi memiliki tekanan darah yang relatif rendah. Sembari melakukan tensi ada beberapa relawan yang berincang-bincang kepada para pengungsi untuk sharing-sharing. Pukul 11.00 WIB para relawan mengajak para pengungsi untuk membuat kerajinan dari kain flanel. Pada awalnya hanya sedikit ibu-ibu yang mau ikut, tapi lama-kelamaan banyak ibu-ibu yang ikut bergabung. Pukul 13.00 WIB para relawan melakukan trauma healing kepada anak-anak dengan cara mengajak mereka bermain-main. Ada beberapa permainan yang dilakukan yaitu senam chicken dance, follow me, eat bulaga, dan menggambar. Anak-anak di pengungsian tersebut sangat antusias, senang, dan terhibur. Selain bermain para relawan juga memberi reward kepada anak-anak di pengungsian tersebut. Pukul 15.45 para relawan kembali ke posko bantuan logistik SAR Muhamdiyah di Jojogan, Pemalang. Malam hari pukul 19.00 para relawan mamasak kemudian makan dan briefing untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan keesokan harinya. Setelah briefing para relawan istirahat dan tidur di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah.Setelah tiba di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah para relawan mandi kemudian memasak, makan, dan beristirahat.
Para pengungsi sangat antusias mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh para relawan. Setelah memeberikan penyuluhan para relawan melakukan tensi pada para pengungsi. Rata-rata para pengungsi memiliki tekanan darah yang relatif rendah. Sembari melakukan tensi ada beberapa relawan yang berincang-bincang kepada para pengungsi untuk sharing-sharing. Pukul 11.00 WIB para relawan mengajak para pengungsi untuk membuat kerajinan dari kain flanel. Pada awalnya hanya sedikit ibu-ibu yang mau ikut, tapi lama-kelamaan banyak ibu-ibu yang ikut bergabung. Pukul 13.00 WIB para relawan melakukan trauma healing kepada anak-anak dengan cara mengajak mereka bermain-main. Ada beberapa permainan yang dilakukan yaitu senam chicken dance, follow me, eat bulaga, dan menggambar. Anak-anak di pengungsian tersebut sangat antusias, senang, dan terhibur. Selain bermain para relawan juga memberi reward kepada anak-anak di pengungsian tersebut. Pukul 15.45 para relawan kembali ke posko bantuan logistik SAR Muhamdiyah di Jojogan, Pemalang. Malam hari pukul 19.00 para relawan mamasak kemudian makan dan briefing untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan keesokan harinya. Setelah briefing para relawan istirahat dan tidur di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah.Setelah tiba di posko bantuan logistik SAR Muhamadiyah para relawan mandi kemudian memasak, makan, dan beristirahat.
Keesokan
harinya pukul 08.00 para relawan berangkat menuju posko pengunsian jojogan
menggunakan mobil ambulance milik SAR Muhamdiyah. Di posko pengungsian jojogan
para relawan melakukan sahring-sharing dan tensi untuk orang dewasa, membuat
origami dan menggmbar untuk anak-anak, serta ikut sedikit membantu memasak di
dapur umum. Pukul 12.30 para relawan kembali ke posko bantuan logistik SAR
Muhamadiyah naik mobil polisi. Setelah tiba di posko bantuan logistik SAR
Muhamadiyah para relawan packing dan bersiap untuk kembali ke Semarang. Para relawan kembali ke Semarang menggunakan
kereta, karena dari jojogan ke stasiun Pemalang tidak ada transportasi,
akhirnya para relawan nebeng mobil polisi yang tadi. Para relawan tiba di
stasiun pemalang pukul 14.35 WIB, kemudian membeli tiket kereta, ternyata
kereta ke Semarang berangkat pukul 17.30 WIB. Setelah membeli tiket para
relawan makan siang kemudian solat asar kemudian menunggu kereta datang. Kereta
datang terlambat pukul 18.05 WIB. Para relawan berangkat dari stasiun Pemalang
pukul 18.05 WIB dan tiba di stasiun Poncol Semarang pukul 22.00 WIB. Setibanya
di stasiun poncol para relawan di jemput oleh anggota Social Volunteer yang
bernama Thatit Sinubawardani.
Beberapa foto kegiatan rombongan relawan SV bersama ACT dan BEM KM
Saat membeli logistik di sebuah swalayan di Tembalan (dari kiri : mbak endah (Dimas BEM), Anggi Faizal (Ketua SV)
danThatit Snubawardhani (Divisi Pengabsos SV))
Foto rombongan relawan pemalang sebelum keberangkatan ke pemalang bersama sahabat SV, sahabat BEM KM dan ACT
(dari kiri Iin Chempaka, Troi Suryo B, Nurul Dini H, Anggi Faisal, Ismi Rofiqoh, Meiriza Ida, Thatit S, Pak Hasan Udin (ACT), Anonim)
Pemyambutan tim relawan undip oleh posko
tim relawan SAR Muhammadiyah
Trauma Healing Anak ; Terapi Bermain, Follow me dance di Posko Pustu
Trauma Healing ; Terapi Bermain di Posko Jojogan
Troi Baskoro (Divisi Media SV) sedang bersiap ke
berangkat ke posko pustu
keceriaan bersama anak-anak pengungsi setelah
terapi bermain selesai di posko pustu
Pemberian hadiah pemenang Chiken Dance
(dari kiri : Meiriza Ida W (wakil ketua SV), Nurul Dini Hanifa (Devisi Media SV)
mas Puji (Tim Psikologis SAR Muhammadiyah Pusat))
Aktivitas kelompok ibu-ibu, remaja, dan anak - anak pengungsi
bersemangat membuat kerajinan dari flanel bersama tim
relawan UNDIP
Keantusiasan seorang anak pengungsi
mengikuti lomba menggambar
Terapi Bermain, Eatbulaga bersama anak - anak pengungsi posko pustu
dan Tim Relawan Undip
Terapi Individu bersama seorang ibu penjual aren
Keceriaan anak-anak pengungsi posko Jojogan bersama
Tim Relawan UNDIP setelah terapi menggambar
Saat menumpang mobil patroli polisi ke stasiun pemalang
(Dari kiri : Mas Khoir (ACT) dan Troi Suryo B (SV)
Foto sebelum kepulangan Tim relawan UNDIP bersama
relawan lain di Basecamp SAR Muhammadiyah
Saat menunggu kereta pemalang-poncol (semarang) selama 4 jam
(dari kiri : Iin Chempaka (Kadept Dimas Himka), Ismi (SV),
Meiriza Ida (SV)Troi (SV), Mas Arief (PSDM BEM KM))
Terimakasih telah membaca kisah kami :)
SV ? SIAP SIAGA !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar